Tas Cinta Lingkungan (Cilik) satu di antara karya mahasiswa Undip | spunbond bag jakarta
"Tas Cilik ini mampu menjawab problemetika tersebut karena selain bisa digunakan berulang-ulang, tas ini dapat dilipat berbentuk dompet sehingga sangat praktis dibawa dan digunakan saat berbelanja," terang Resta lebih lanjut.
Hal itu menimbulkan masalah lingkungan yang baru dan serius. Lantaran plastik sangat sulit terurai sehingga dapat mencemari tanah dan mengganggu ekosistem air laut. Upaya daur ulang plastik telah dilakukan, namun plastik yang terdaur ulang tidak sebanding dengan plastik yang dihasilkan.
Ia menjelaskan di Indonesia, kantong plastik sangat populer digunakan untuk membawa berbagai macam keperluan. Kepopuleran itu membawa Indonesia menduduki peringkat kedua penghasil sampah plastik terbanyak di dunia.
"Dengan tas ini kami ingin membantu program pemerintah dalam mengurangi penggunaan kantong plastik dan bersama-sama mewujudkan Indonesia bebas sampah plastik tahun 2020," terang Resta melalui keterangan tertulis yang mereka kirim.
Tas Cinta Lingkungan (Cilik) satu di antara karya mahasiswa Undip melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan yang berhasil lolos ke Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas) ke 29 di Institut Pertanian Bogor 8 Agustus 2016 mendatang. Tim PKM-K Tas Cilik terdiri atas Resta Lestari, Laelatul Hikmah, Tanggon Jodi Ismana, dan Agustina Prima Popylaya.
Autis Pontianak Lukis Tas Belanja Kampanyekan Ramah Lingkungan | spunbond bag jakarta
Sutarmijdi saat meninjau langsung perayaan peringatan autis menyampaikan Pemkot Pontianak sangat peduli dan tanpa membedakan anak Pontianak antara yang satu dan lainnya, termasuk autis.
Tujuannya, bagaimana anak autis bisa diakomodir dan difasilitasi pemerintah untuk memenuhi kebutuhannya.
"Intinya kita dari Pemkot tidak mendiskriminasikan anak autis. Semua pelayanan apapun sama. Tanpa kita bedakan. Anak autis sama hanya saja mereka perlu kebutuhan khusus dan pengarahan yang baik atau spesial," katanya.
"Intinya ini juga bagaimana kita bergabung bersama melihat kelebihan-kelebihan individu dari autisme,"terangnya.
Pada pertengahan acara yang di awal bersama-sama melepas ratusan balon juga dihadiri langsung oleh Wali Kota Pontianak, Sutarmijdi. Bahkan kesempatan itu, istri Sekretaris Daerah Pemprov Kalbar, Ratna Yuniar ikut larut dalam perayaan Hari Autis.
"Termasuk kegiatan melukis ini juga. Intinya kegiatan hari ini yaitu melukis bersama adik-adik berkebutuhan khusus yang mana melukis di tas belanja sebagai bentuk kampanye ramah lingkungan. Kemudian itu untuk mengekpresikan kemampuan mereka," katanya.
Alik menambahkan, bahwa peringatan Hari Autis dalam rangka juga untuk mengekspresikan penerimaan masyarakat kepada individu dengan autisme dan tanda simpati serta penghargaan kepada keluarga yang telah mendampingi dan berupaya agar individu dengan autisme dapat mandiri dan berkarya.
Koordinator Lapangan Forum Relawan Bahagia yang juga Ketua KPAID Kalbar Alik R Rosyad menjelaskan ada tiga agenda penting dalam perayaan hari autis. Di antaranya adalah talk show tentang autis yang diisi dari Autis Center dan sekolah autis. Selain itu ada juga kampanye menggunakan beberapa media seperti stiker, flyer, brosur, dan poster.
Lino dikenal sebagai anak yang pendiam dan suka menyendiri. Ia suka menggigit tangan sendiri, sampai luka-luka.
"Anak saya masih suka menyendiri. Bersama anak tetangga ia masih tidak mau. Namun dalam perayaan saat ini ia tampak senang dan senyum-senyum bersama kawan-kawan lainnya. Kegiatan ini sangat kita apresiasi dan media sosialisasi anak saya," katanya.
"Dengan acara ini dengan diikuti berbagai pihak kami jadi besar hati. Kebersamaan dan tidak membedakan ini semangat kami rasakan. Saling mendukung dan memotivasi itu semangat kami," tuturnya.
Syarifah, orangtua Lino ini menyambut baik perayaan Hari Autis tersebut. Menurut guru SD ini, perayaan tersebut membantu dan memotivasi keluarga dan anaknya untuk terus semangat.
Kali ini Pemerintah Kota Pontianak melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah Autis Center Kota Pontianak dengan menggandeng Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kalimantan Barat dan beberapa komunitas di Pontianak turut juga merayakan bersama puluhan anak autis.
Setidaknya, itulah satu di antara rangkaian Hari Autis se-Dunia, diperingati mereka yang autis di Kota Pontianak, 2 April 2016 di Tugu Digulis Universitas Tanjungpura Pontianak.
Mereka melukis dengan media tas belanja ingin menyampaikan pesan agar warga Pontianak selalu ramah lingkungan dan mengurangi tas kresek.
Aksi Lino tidak sendirian. Ada puluhan anak autis Kota Pontianak melakukan aksi melukis bersama. Para orangtua yang selalu menemani ikut bersemangat mendampingi anak mereka.
Kain Blacu Ramah Lingkungan | spunbond bag jakarta
Kain blacu bisa menjadi salah satu alternative pengganti kantong plastik.Blacu merupakan nama salah satu kain yang terbuat dari kapas sehingga sangat aman untuk digunakan.Blacu sendiri punya sifat fleksibel,sehingga bisa dibentuk dengan berbagai macam model.
Blacu sendiri tidak memiliki warna,karena warna kain blacu adalah warna murni/asli (belum mengalami pewarnaan atau pemutihan).
Seperti kita ketahui kain blacu berbahan dasar kapas,untuk menjadi kain kapas harus memlalui proses pemintalan atau bahasa asingnya spinning proses ini adalah untuk mengubah kapas menjadi benang.
Setelah menjadi benang kemudian melalui proses soft winder atau penggulungan benang pintal.Setelah benang-benang tergulung kemudian masuk proses penenunan.Penenunan adalah proses mencetak benang menjadi lembaran-lembaran kain.
Meningkatnya isu global warming ternyata juga menjadi ladang bisnis baru.Ancaman global warming membuat banyak orang sadar pentingnya menjaga lingkungan.Otomatis mereka harus mengurangi penggunaan benda yang bisa membuat semakin parah pemanasan global kantong plastik misalnya.Salah satu cara mengatasinya adalah mencari alternative pengganti kanton plastik.